- Back to Home »
- Profil Desa »
- Potensi Desa
Posted by : Unknown
7 Okt 2015
POTENSI DESA PATOMAN
- Gambaran Umum
Dilihat dari posisi Desa Patoman yang berada di wilayah Timur kabupaten Banyuwangi, yang merupakan daerah dataran rendah dengan iklim basah, yaitu musim penghujan lebih panjang dari musim kering. Peruntukan lahan yang terbesar adalah Perkebunan rakyat, yaitu mencapai 257,0 hektar atau 76,76 persen dari luas desa yang mencapai 334,8 hektar, sehingga kawasan ini sangat cocok untuk pengembangan tanaman perkebunan.
Pada tahun 2014, produksi kelapa mengalami
surplus, karena produksi kelapa sangat melimpah dari pada kebutuhan untuk
konsumsi masyarakat. Dengan demikian, maka Desa Patoman menjadikan kelapa
sebagai salah satu produk unggulan sektor pertanian/perkebunan.
Sektor Industri kecil/Rumah Tangga menjadikan
produk Gula merah dan manik-manik (Monte) menjadi Produk Unggulan Desa yang
lain, meskipun produk ini tingkat ketergantungannya dengan pasar regional dan
nasional masih tinggi, namun demikian produk gula merah dan manik-manik (monte)
ini merupakan padat karya dan dapat menyerap tenaga kerja cukup banyak di
pedesaan.
Potensi Sektor Seni dan Budaya yang ada di Desa
Patoman beraneka ragam jenisnya: seperti Janger, Sanggar Tari, Terbang Kuntulan,
Jaran Kencak, Mitoni, Ancakan dan Ider Bumi. Kesemuanya masuk dalam kelompok
kesenian asli Banyuwangi. Semua jenis kesenian dan budaya tersebut masih
bertahan, bahkan terus dilestarikan hingga saat ini.
- Peluang Pengembangan Potensi
Desa Patoman memiliki beraneka ragam potensi
sumber daya alam, namun yang dapat dikembangkan masih sangat terbatas. Hal ini
karena Desa Patoman merupakan desa Perkebunan dan persawahan, sehingga yang
memiliki peluang untuk dikembangkan ada di sektor pertanian tanaman pangan,
peternakan dan perkebunan. Disamping itu masih ada sektor lain yang memiliki
prospek yang cukup baik untuk dikembangkan, yaitu sektor Industri Kecil/Rumah
Tangga dan sektor Seni dan Budaya.
a.
Sektor
Pertanian Tanaman
Pangan
Peluang yang dapat dikembangkan pada sektor
pertanian meliputi beberapa komoditas, diantaranya :
a.1 Padi/Beras. Komoditas ini memiliki
prospek cukup baik untuk dikembangkan karena luas areal persawahan yang
mencapai 9.17 persen, produktifitas padi masih rendah yaitu hanya 5 (lima) Ton
per Hektar. Karena beras merupakan makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia,
maka kebutuhan akan beras cukup besar sepanjang tahun seiring dengan
pertumbuhan penduduk. Selisih harga beras yang tinggi, kebutuhan beras yang
tinggi, serta pasarnya yang pasti merupakan daya tarik untuk pengembangan
komoditas Padi/Beras.
a.2 Jagung. Merupakan komoditas kedua
setelah padi yang memiliki peluang untuk di kembangkan, karena komoditas ini
disamping pembudidayaannya sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya tinggi, juga
tidak membutuhkan suplai air dalam jumlah banyak, hanya sewaktu-waktu saja pada
saat membutuhkannya. Produk jagung sangat dibutuhkan oleh Industri besar
(Pabrik), karena sebagai bahan dasar pembuatan produk makanan ternak, juga
untuk bahan baku gula jagung ( Gula rendah kalori ) yang sangat dibutuhkan oleh
orang – orang yang menderita penyakit Deabetes (Penyakit gula darah). Beberapa
alasan untuk mengembangkan potensi tanaman jagung adalah: Produtifitas tanaman jagung
masih rendah, yaitu hanya 3 Ton per Hektar, harga jagung cukup tinggi, produk
jagung di Indonesia masih mengalami kekurangan, sehingga untuk mencukipinya
Pemerintah masih melakukan Impor jagung. Dengan kondisi yang demikian ini maka
pengembangan produk jagung sangat tepat dan menguntungkan.
a.3 Ubi jalar. Merupakan komoditas baru dikalangan petani namun memiliki prospek
yang cukup baik untuk pengembangan usaha tani. Ubi jalar pembudidayaannya
sangat mudah. Dengan teknologi sederhananpun, tanaman ini dapat hidup. Komoditas
ini bila dikelola dengan baik dapat memberikan nilai tambah terhadap
penghasilan petani. Produktifitas tanaman ubi jalar mencapai 12 Ton per Hektar,
capaian ini masih dapat ditingkatkan lagi hingga mencapai 17 Ton per Hektar.
Produk ubi jalar sangat diminati pabrik, sebagai bahan baku pembuatan tepung.
a.4 Semangka dan Melon. Merupakan jenis
usaha budi daya tanaman pangan yang memerlukan biaya tinggi dan teknologi yang
mumpuni. Tidak semua petani mampu membudidayakan tanaman semangka dan melon
karena kerumitan dan ketelitian dalam budi dayanya. Agar tanaman dapat tumbuh
dengan baik dan produksinya bisa maksimal memerlukan tenaga teknis budidaya,
pemupukan berimbang, pemberantasan hama dan zat perangsang yang lengkap. Produk
ini sangat digemari oleh masyarakat lokal, regional dan nasional, sehingga
pemasaran produk ini tidak mengalami kesulitan.
b. Sektor Peternakan
Ketersediaan lahan perkebunan sangat terbatas,
namun hal ini tidak menjadi kendala dalam pengembangan Usaha peternakan kambing
dan Domba, karena ternak kambing dan domba tidak memerlukan lahan yang luas. Dipekarangan
rumah pun cukup untuk usaha peternakan ini asal ada perlakuan yang baik dalam
pengelolaannya, utamanya pada penyiapan kandang agar tidak mengganggu
lingkungan. Penyediaan pakan ternak sangat melimpah berupa rerumputan yang ada
di persawahan, juga daun tanaman kekayuan yang ada di sekitar rumah dan yang
ditanam di pinggir–pinggir sungai cukup untuk memberi makan ternak kambing dan
domba. Pemasaran ternak kambing dan domba tidak mengalami kesulitan, karena di
Kabupaten Banyuwangi tersedia pasar
ternak yang tersebar diseluruh Kabupaten.
c.
Sektor
Perkebunan Rakyat
Penyediaan lahan perkebunan rakyat yang cukup luas
menjadikan pendorong dalam pengembangan tanaman perkebunan, karena tanaman
perkebunan seperti Kelapa, Sengon, Jabon dapat ditanam di setiap lahan, baik
yang datar maupun yang tingkat kemiringannya sampai 70 persen seperti di
pinggir-pinggir sungai. Tanaman Kelapa, Sengon dan Jabon memiliki prospek yang
cukup baik untuk dikembangkan karena kedua jenis tanaman ini merupakan bahan
baku pabrik pembuatan Minyak Goreng, Santan Kelapa, dan Triplek. Disamping itu,
daun dari Kayu Sengon dapat dipergunakan sebagai pakan ternak seperti Kambing
dan Domba. Sedangkan harga jual ketiga komoditas tersebut sangat menjanjikan.
d.
Sektor
Seni dan Budaya
Kesenian
merupakan sarana untuk hiburan, sebagai alat untuk penyampaikan informasi juga
sebagai lapangan pekerjaan bagi pekerja seni di pesedaan. Keberadaan kesenian
di desa Patoman sudah cukup lama, bahkan sejak berdirinya Desa ini sudah ada
kesenian. Jenis kesenian yang ada saat ini antara lain berupa Janger,
Drama, Kuntulan, Patrol, Jaranan dan Samroh. Dengan beraneka ragamnya kesenian
yang ada di desa memberikan peluang untuk di kembangkan sebagai salah satu
usaha yang dapat memberikan keuntungan yang menjajikan. Demikian juga budaya
yang sudah dikenal oleh masyarakat banyak ini merupakan potensi budaya yang tak
ternilai harganya, masih ditambah adanya even – even yang saat ini masih
dilakukan masyarakat Patoman, seperti Bersih Desa, Selapanan, Tiga bulanan, Papar gigi, Tingkeban
(Mitoni), dan Ider Bumi.